Senin, 05 November 2007

Penafsiran Ulang Kitab Kejadian

Membaca kompas hari ini, senin, 5/11/2007 mengenai pembuatan gen sitetis.

perlu kiranya dilakukan suatu penafsiran ulang mengenai kitab Kejadian dalam perjanjian lama.
Hal ini didasarkan atas pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang telah terjadi di dunia, sementara penefsiran kitab kejadian seolah-oleh merupakan suatu kitab baku yang terdiri atas "kenyataan" kata demi kata yang tertulis dalam kitab tersebut.

Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang tersu bergerak, kita juga diharapkan dapat memberikan tafsir yang lebih "elegan"terhadap tafsir kitab kejadian. Hal ini disebabkan kitab kejadian merupakan kunci awal terbentuknya "keberadaan" dan "keadaan" alam semesta.

Sejarah membuktikan bahwa tafsiran yang tidak dibuat secara benar "sesuai dengan kebenaran" mengakibatkan pelabelan "sihir" "guna-guna" "roh jahat" terhadap orang-orang yang mempunyai kemampuan dan ilmu yang lebih baik atau yang belum terdefinisikan secara jelas dijamannya. HAl ini berlaku pada galileo yang mati atas pengetahuan yang diperolehnya.

jika premis awal bahwa "bahasa yang dipunyai oleh manusia tidak akan sanggup untuk menerjemahkan keberadaan Allah" dan hal tersebut juga berlaku ketika "Firman" diwahyukan kepada nabi-nabinya, maka hal tersebut akan dapat menarik tafsir kitab kejadian jauh ke depan.
sama seperti orang jaman dulu yang masih tinggal di gua namun kepadanya kita berikan sebuah laptop, maka dia tentunya tidak akan dapat mendefinisikan secara jelas dan tepat akan laptop tersebut. mungkin dia mendefinisikannya sebagai sebuah batu yang dapat bersuara ataupun berwarna-warni. hanya itu!.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tulisan ini juga relevan dengan temuan s. hawkins yg telah mengetahui bagaimana jagat raya ini terbentuk secara fisika.
Namun satu hal yg pasti ilmu pengetahuan selalu berubah sepanjang masa, temuan yg satu dapat menganulir temuan lainnya,...
dan yg sebenarnya diujung waktu sana telah dipastikan suatu bentuk kepastian dalam keabadiaan dimana waktu dan materi telah menyatu dan tidak dapat berubah. hanya Yg Tak Terdefinisikanlah yg mengaturnya, dialah yg coba didekati manusia dgn perkataan "Tuhan".