Rabu, 09 Februari 2011

klakson mobil

berapa kali dalam sehari anda mendengarkan klason kendaraan ?
klakson yang berbunyi menadakan adanya suatu keinginan dari pengguna klakson untuk diperhatikan.
perhatian tersebut karena adanya gangguan yang dialaminya yang dia rasakan menganggu aktivitas perjalanannya ataupun mungkin untuk mengingatkan lingkungan di sekitarnya akan keberadaan kendaraannya, sehingga bersifat antisipatif.

namun saat ini akibat banyaknya kendaraan dan behaviour kita yang serba terburu-buru, ingin cepat/instan, tidak sabar dst, sehingga setiap hari ketika kita melintasi jalan di negeri kita ini kita pasti akan mendengarkan suara klakson kendaraan. Klakson kendaraan seolah-olah menjadi suatu menu dalam keseharian pendengaran kita.

hal tersebut akan berbeda jika kita bandingkan dengan di luar negri dimana klason hanya akan diperdengarkan secara sangat terbatas.

apa anda pernah memperbandingkannya?

 

Senin, 18 Oktober 2010

MODEL PEMILIHAN ANGKUTAN TAKSI DI KOTA MEDAN (TEKNIK STATED PREFERENCE)

ABSTRAC


Today, the city of Medan as the capital of North Sumatra province has become a center of economic governance, trade, transportation, and health. With a growing city of Medan, appeared a number of new names that serve passenger taxi operators such as: Nusantara Express Limo, Taxi, Space Bakti, and Koka Pura. This study aimed to observe the behavior of taxi travel, study and analyze the characteristics of taxi users in the city of Medan and see mode choice preferences due to changes in costs, services (facilities) and level of reliability (time). Activities include research conducted a preliminary survey and main survey by distributing questionnaires prepared by the method stated preference. The questionnaires were distributed in shopping malls, airport, hospital, civic center and housing residents. Questionnaire results further processed to obtain characteristics of taxi users and taxi selection model. Some characteristics of taxi users in the city of Medan has successfully obtained the following: the majority of taxi users in the field earn between Rp. 2 million to USD. 4 million, most travel is done from home or go to the house. Most users use a taxi 2-4 times a month or once a week. In many ways, convenience / mobility and speed / time is the main reason for the use of taxis. Mode choice of Taxi has been obtained with the form of linear equation: y = 0144 - 0.0000686X1 - 0.256X2 + 0.022X3. With three attributes, namely: X1are Δ cost, X 2 is Δ time and X3 is a Δ of service. The measurement results of all the attributes of the percentage of influence (R ²) obtained a value of 22.5%

Key Word: taxi, discrate choice, binary logit, stated preference




for more information please contact ; sssurbakti@gmail.com
ANALISA PREFERENSI PEMILIHAN RUTE TERPENDEK (STUDI KASUS PERUMNAS SIMALINGKAR – PUSAT KOTA MEDAN)





Abstract

Searching the shortest path are the topic that much discussed in transportation. Each person will find the shortest path in his/her journey from the origin place to his/her destination, which ‘ll be efficiency the distance, time and cost that required while traveling on his journey. In general the route that taken by road users in organizing their activities is just a route that often (usually) he/she is passed or considered as shortest path based on personal perceptions, which in fact it is not necessarily true.

This research that conduct at medan city, was try to evaluate how the traveller choose their route, from their home base (simalingkar housing) to the downtown, that based on their preferences.

For the first step of the research, the surveyor conducting questionare survey to collect all of route that traveler usually pass. And then surveyor conduct a travel time survey through all the route to evaluate the total travel time among the route.

From the research, there are only 33% of road users who choose the same route with the shortest routes obtained from the calculation (either with the Dijkstra algorithm or Floyd-Warshall). While 67% of other road users is only based on the assumption / perception of where the route chosen is the shortest route. The are many different reason for road users in choosing their route, but the shortest time is the main reason.

Key word: Route Choice, Shortest Path, Djikstra, Floyd-Warshall

for more information please contact : sssurbakti@gmail.com

Kamis, 08 April 2010

kalahnya keputusan engineering terhadap keputusan politis

beberapa waktu lalu, diadakan pertemuan antara konsultan yang akan membuat pengkajian terhadap transportasi kota medan akibat beroperasinya suatu kendaraan yang akan beroperasi di kota medan, dengan pihak pemerintah dan diikuti oleh institusi terkait seperti perhubungan, pu dan juga lembaga pendidikan seperti Universitas Sumatera Utara.

Hasil kajian awal konsultan memperlihatkan bahwa akan terjadi kemacetan yang sangat berpengaruh jika moda transportasi tersebut dioperasikan. Kami dari pihak akademisipun memberikan masukan serupa bahwa kemacetan yang ada di medan sudah sangat parah (daereah jalan asia, sekitarnya) dan saling terkoneksi satu sama lain pada beberapa tempat.

Namun diatas semua itu, pihak pemerintah, seolah mengabaikan fakta lapangan dan perhitungan konsultan,  dan saran-saran dari pihak akademisi, mengambil keputusan tetap meneruskan program tersebut, tanpa adanya traetment yang tepat yang sebenarnya dapat mengurangi dampak lalu lintas yang akan terjadi.

Mereka tidak ingin bersusah -susah untuk memikirkan jalan keluar yang terbaik. Mereka ingin prestise saja, tanpa memeprhatikan dampak yang akan terjadi.

Senin, 11 Mei 2009

transportasi kota medan..., siapa yang perduli ?

kota medan, kota terbesar ketiga di indonesia setelah jakarta dan surabaya, saat ini mengalami pertumbuhan yang pesat, banyak hotel, berbintang, apartemen, pusat-pusat keramaian lainnya dibangun beberapa tahun belakang ini. Dengan adanya pembangunan tersebut maka terjadilah konsentrasi kegiatan di beberapa titik baru di kota Medan.
Namun dibandingkan dengan pembangunan sentra-sentra kegiatan tersebut, ternyata pemerintah, baik pemerintah pusat, propinsi ataupun kota tidak terlalu memberikan perhatian dengan porsi yang cukup bagi pembangunan infrastruktur jalan serta perbaikan terhadap sistim transportasi yang ada. Hal ini meyebabkan terjadinya gejala-gejala/fenomena ketidaknyamanan dalam melakukan perjalanan di kota ataupun pinggiran kota Medan, serta terjadinya gesekan-gesekan yang cukup serius antara stakeholders transportasi di kota Medan.
fenomena tersebut adalah :
1. Terjadinya bentrokan antara sesama operator angkutan umum berkenaan dengan tumpang tindihnya rute.
2. Semakin besarnya frekwensi kejadian pelanggaran lalu lintas di persimpangan jalan yang berlampu
3. Semakin banyaknya kejadian kendaraan yang menjalankan kendaraannya melawan arah arus lalu lintas
4. Makin banyak pengemudi yang tidak mematuhi aturan-aturan lalu lintas seperti marka dan rambu (mungkin perlu diteliti apakah kita punya satu pengertian tentang marka, dan apakah pengertian kita akan marka tersebut benar?)
5. Makin banyaknya terlihat kendaraan dengan bekas menabrak/ditabrak
6. Pembiaran pemerintah pada media yang memperlihatkan kendaraan sepeda motor saling beradu cepat, baik/ngebut di jalan, dengan tidak mengindahkan keselamatan
dan sebagainya..
hal ini jika dibiarkan tentunya akan memperparah lalu lintas di kota medan.
Terdapat konsep "Broken Window" yang secara ringkas menyatakan bahwa jika suatu ketidakberesan terlihat terus menerus maka "kesan" tersebut akan menular kepada orang/tempat lain dilingkungannya, sehingga akan meningkatkan ketidakberesan yang lebih besar lagi, yang akan berujung pada "chaos".

apakah pembiaran ini akan terus berlanjut?
medissurbakti@yahoo.com

Jumat, 19 Desember 2008